Saturday, March 9, 2013

Cara Unik Meredakan Amarah





Alkisah, ada seorang bernama Adiba. Setiap kali marah, ia akan pulang ke rumah untuk mengelilingi rumah dan tanah miliknya sebanyak tiga kali putaran. Seiringnya berjalannya waktu, rumah dan tanah Adiba semakin luas dan banyak. Namun kebiasaan lamanya ketika merasa marah tetap Adiba lakukan. Ia masih saja mengelilingi seluruh rumah dan tanah miliknya. Meski harus berkeringatan, Adiba tidak peduli.

Suatu hari, sang cucu bertanya kepada Adiba perihal kebiasaan si kakek yang dianggap agak aneh. “Ada apa sih, Kek, kok Kakek rela lari-lari begitu? Apa nggak capek, Kek?”

Adiba menjawab, “Kakek sudah jalanin kebiasaan ini sejak muda, Cu. Setiap kakek bertengkar dengan orang lain, berdebat, ataupun marah, kakek akan mengelilingi tanah dan rumah sendiri sebanyak tiga kali. Saat berlari, kakek berpikir dan bertanya pada diri sendiri, ’rumahku masih begitu kecil, tanah juga masih sedikit, bukankah aku seharusnya tak punya waktu untuk marah pada orang lain?’ Dengan memikirkan pertanyaan itu, rasa marah kakek jadi hilang. Jadi, kakek bisa punya waktu yang lebih banyak untuk bekerja dan belajar.”

”Oh, begitu. Terus, sekarang kan kakek sudah kaya, kok masih saja berlari-lari mengelilingi rumah?” lanjut si cucu. Dengan tersenyum, Adiba menjawab, “Karena kakek masih bisa mendapat manfaat yang sama. Selagi berlari, kakek sekarang berpikir, ’rumahku sudah begitu besar, tanah juga begitu banyak, mengapa mempersoalkan hal kecil itu dengan orang lain?’ Setelah itu, marah kakek akan hilang.”

Rasa marah sesungguhnya adalah perasaan yang wajar kita rasakan, tapi yang menjadikannya tidak wajar apabila amarah itu tetap terpendam di hati kita dan malah mempengaruhi suasana hati kita sepanjang hari dan akhirnya berimbas ke kinerja kita secara keseluruhan. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk menemukan satu cara efektif yang mampu menghilangkan amarah ketika kita merasakannya.
Jika Adiba memakai cara berlari mengitari rumah dan tanahnya untuk meredakan amarahnya, bagaimanakah dengan kita? Mungkin kita bisa menggunakan musik instrumental klasik atau siaran radio kesayangan kita sebagai alat penghilang kemarahan kita. Renungkan baik-baik untuk menemukan alat paling efektif dan cocok buat kita sendiri. Sebaiknya temukan lebih dari satu cara dan kalau perlu, buatlah daftarnya. Jika alat di urutan pertama tidak lagi efektif, kita bisa mencoba dan beralih ke alat di urutan kedua, dan seterusnya. Selamat mencoba!

Tags:

No comments:

Post a Comment